Saturday, March 31, 2012

Lamborghini Menggunakan Nama Madura untuk Mobil Terbaru Mereka


Kawan pastinya tahu mobil sporty mewah dari Lamborghini yang merupakan salah satu perusahaan mobil utama Italia dan juga merupakan induk dari Grup Volkswagen. Baru-baru ini Slavche Tanevsky, seorang mahasiswa di Universitas Munich Applied Sciences, membuat sebuah desain mobil Lamborghini dengan nama Madura. Kata Madura ini bukan lain adalah pulau di Indonesia yang memiliki budaya Karapan Sapi. Memang nama Lamborghini Madura ini diakarenakan terdapat jenis sapi atau banteng dari Madura yang kuat dan dapat berlari cepat yang digunakan untuk Karapan Sapi. Hal ini juga mirip dengan lambang Lamborghini yang berupa Banteng.

Lamborghini Madura ini memiliki desain ramping, lebih terfokus, dan lebih agresif. Pada bagian depan, terdapat lampu yang sangat ramping dan intake udara besar. Di bagian belakang terdapat desain garis-garis yang menambah kegarangan mobil ini.
“Madura adalah sebuah proposal untuk Lamborghini hibrida pertama dijadwalkan untuk 2016. Mobil ini lebih efisien dan ramah lingkungan, tidak berarti tidak boleh menarik, tampan dan cepat. (Tapi) menurut pendapat saya sistem propulsi baru ini harus terwakili pada mobil ini” kata Tanevsky. (Dikutip KabarIT dari Worldcarfans)

Ini kawan beberapa foto  Lamborghini Madura 

Thursday, March 29, 2012

Angry Birds Space Di-Download 10 Juta Kali dalam 3 Hari


Series terbaru Angry Bird, Angry Bird Space mampu mencetak 10 juta unduhan dalam tempo tiga hari saja.
Game ini pertama kali dirilis pada 22 Maret silam. Setelah promo menakjubkan yang dilakukan di stasiun luar angkasa.

Kabar rekor unduhan Angry Bird Space yang telah mencapai 10 juta download dalam tempo 3 hari berhembus pertama kali dari akun Twitter Angry Birds, @AngryBirds.

Bagi Anda yang gemar bermain burung pemarah ini, di seri terbaru Angry Birds Space akan menemukan sesuatu yang beda.
Angry Birds Space tidak mengenal adanya gravitasi, sebab permainan ini memiliki setting di luar angkasa.
Kurva burung yang dilempar tidak melengkung naik dan menukik turun. Namun lurus horizontal sesuai target yang ditembakkan.
Untuk menghancurkan benteng yang dibangun oleh para babi, Anda harus masuk ke dalam galaksi yang memiliki pelbagai macam jenis gravitasi.
Sebab setiap galaksi memiliki gravitasi yang berbeda-beda. Sehingga akan membuat burung meluncur tanpa arah dan terkesan berputar-putar.
Angry Birds Space memiliki 60 level. Dan tiap level-nya memiliki tingkat kesulitan makin sukar dan pemain akan semakin sulit mengira-ngira kemiringan ketepel.
Bersiaplah untuk ketagihan dalam pengalaman luar angkasa Angry Birds Space. Untuk pengguna Android, unduh game ini gratis di Google Play.
Perangkat iOS, siapkan dana USD 0,99 saja di App Store. Rovio juga menghadirkan Angry Birds Space HD seharga USD 2,99 nemaun hanya untuk perangkat iPad dan Android tertentu.

sumber : http://sidomi.com/

Sunday, March 25, 2012

Cerpen Motivasi Romantis - Curahan Hati Gadis Galau

Oleh Al Balinda Ulin Dya

Harus mulai dari mana?
Yah, pertanyaan ini tiba-tiba saja muncul dikepalaku. Bagaimana caranya mengungkapkan rasa kekagumanku padanya. Hanya bisa memandangnya dari jauh, yaaaaah,, mungkin jantungku berdebar-debar jika aku tiba-tiba saja berpapasan dengannya. Mungkin semua orang seperti itu jika sedang jatuh cinta,, hehehe,,

Awal mula aku mengenalnya semenjak aku bekerja sebagai staff di sebuah perusahaan pertambangan di kotaku. Dengan tekad yang bulat, aku harus tinggal di mess dengan anak-anak perempuan yang lain. Sebagian besar waktuku dihabiskan dsana, hanya hari Sabtu dan Minggu aku baru bisa balik ke kota asalku. Hfffft,,, berat rasanya harus jauh dari keluargaku, apalagi sebagai bungsu, aku terbiasa dengan segala sesuatunya sudah siap tersedia sekarang aku harus bisa hidup mandiri. Fightiiing…. >: )

Dan, akupun untuk pertama kali melihat dirinya. Ketika aku sedang makan siang di kantin. Jantungku seperti biasa berdegup dengan kencangnya. Yaah.. mudahan saja temanku yang ada disampingku tak merasakannya. Aku pun berusaha untuk tenang dan tak terlihat canggung. Aku harus bisa menjaga perasaan ini, karena aku tidak mau semua teman kerjaku mengetahuinya. Haaaah,, bisa jadi bulan-bulanan aku dengan mereka.. 

ckckckkck…
Rasanya seperti lilin yang meleleh (huaaaaa, gedabruuuk!!!!)
Cara jalannya, penampilannya, wajahnya, mungkin menurut orang lain biasa saja. Tapi menurutku, dia istimewa. Karena aku pun menganggapnya biasa saja. Tapi hatiku berkata lain,,, (gedabruuuk,, ) sebenarnya aku ingin bilang,, kalau aku menyukainya apa adanya… plok plok plok plok….. :D

Suatu malam ketika aku sedang bersantai sambil menonton TV dengan teman satu mess ku, Lidya, aku ungkapkan segalanya.
“Ada deh pokoknya… “ jawabku setelah diberondong dengan berbagai pertanyaan investigasi dari Lidya
“Satu aja deh Alba clue nya, mmmmmh,,, dia naik bis atau bawa mobil? Dari departemen apa? Huruf depannyaaaaaa aja,,, mmmmhhh,,, pakai sepatu atau lebih sering pakai sandal? Ayolah Albaaa,, kasih tahu namanya, jadi aku bisa cari tahu, dia sudah merried atau belum, nanti kan buat kamu juga,, hehehe” ujar Lidya sambil tertawa. Haaaaaah…. Maaf Lidya,,, ingin rasanya memberitahumu. Tapi aku pun terlalu takut dengan kenyataan….

Kenyataannya, aku pun belum pernah bertegur sapa dengannya. Atau mungkin dia sudah memiliki kekasih disana yang sangat dicintainya. Yaaaah,,, sekali lagi aku hanya bisa memandangnya dari jauh. Dengan melihat wajahnya saja, sudah membuat hatiku teduh. Sudah lama aku tidak merasakan hal ini. Yang ada hanya seperti biasa, tidak ada yang istimewa. Hanya berlalu begitu saja. Dan pada akhirnya aku tak mengungkapkan segalanya.

Satu hal yang pasti, aku tidak merasa sedih dengan perasaanku yang tidak jelas ini. Dibilang kasihan juga bisa, tapi tidak terlalu kasihan juga. Yaaah.. sedang-sedang saja. Karena, perasaan ini membahagiakanku. Dia sudah membuat hidupku lebih bersemangat. Dia yang sudah membuatku tersenyum sendiri (mudahan g’gila, xixixi). Segalanya lebih terasa berwarna sekarang.

Aku pernah kutip satu puisi indah yang menyentuh jiwa. Dimana, cinta itu tidak harus selalu memiliki. Cinta yang tulus akan selalu bahagia walaupun tersakiti. Akan selalu mendoakan yang terbaik untuk orang yang terkasih. Yaaah… dari Lidya aku petik satu kalimat cantik… apa yaaah,, aku juga lupa,, heee,, intinya,, Ikhlas.

Aku mengenalmu lewat jiwa
Bukan lewat mata
Aku menjadikanmu kekasih lewat hati
Ku tak tahu…
Seperti apa aku dalam pandanganmu
Selayak apa aku dalam kehidupanmu
Tapi yang aku tahu
Meski dengan keterbatasanku
Berbalut kekuranganku
Aku menulis namamu dihatiku
Sejak awal kita bertemu
Dan takkan pernah terganti
Apa lagi terhapus…

sumber :
http://www.lokerseni.web.id

Saturday, March 24, 2012

Film The Raid Mendunia


Film The Raid karya Sutradara Gareth Evans pada tangal 23 Maret 2012 dirilis resmi serentak di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia dan US (internasional).  ini memang terus mendapat  pujian dari berbagai festival dan forum film internasional dan pada Internet Movie Database (IMDB) menempatkan film tersebut dalam daftar 50 Film Action Terbaik Sepanjang Masa.
Dengan rating 8, film yang dibintangi Iko Uwais itu menempati peringkat 44 di bawah film 'Rocky' (1976) yang mendapatkan vote 145.868.
Sementara The Raid hanya mendapat 1.322 suara. Dan yang terdengar cukup membanggakan, The Raid disejajarkan dengan film box office produksi Hollywood seperti Star Trek (2009), The Adventures of Robin Hood (1938), dan Avatar (2009). Sementara untuk kategori Film Martial Arts Terbaik, The Raid berada di peringkat 45. Posisi tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan film The Matrix.

Sangat membanggakan, itu memang kata yang cocok untuk film ini. Bahkan sequel dari The Raid yang berjudul Berandal telah dibeli  Sony dan Alliance/Momentum. Seperti yang diberitakan oleh Twitchfilm, Sony telah membeli hak peredaran Berandal nantinya untuk kawasan Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Spanyol. Sedangkan Alliance/Momentum telah membeli hak peredaran Berandal untuk kawasan Inggris dan Kanada.
Selain dua perusahaan besar tersebut, Distributor dari Negara-negara lain juga telah melakukan langkah serupa dengan melakukan ‘pre-bought’ film Berandal sebelum filmnya diproduksi. Untuk peredarannya di Jerman akan ditangani oleh Koch media, di Korea Selatan oleh Korea Screen dan Cina oleh HGC. Sementara untuk kawasan lain saat ini sedang dalam negosiasi.

Ini kawan sinopsi The Raid
Di jantung daerah kumuh Jakarta berdiri sebuah gedung apartemen tua yang menjadi markas persembunyian para pembunuh dan bandit kelas dunia yang paling berbahaya. Sampai saat ini, blok apartemen kumuh tersebut telah dianggap tidak pernah tersentuh siapa pun, bahkan untuk perwira polisi yang paling berani sekalipun. Diam-diam di bawah kegelapan dan keheningan fajar, sebuah tim elit SWAT (pasukan khusus) berjumlah 20 orang ditugaskan untuk menyerbu apartemen persembunyian tersebut untuk menyergap gembong narkotik terkenal yang menguasai gedung tersebut.
Tapi ketika sebuah pertemuan dengan seorang pengintai membuka rencana mereka dan berita tentang serangan mereka mencapai sang gembong narkotik, lampu dalam gedung tiba-tiba padam dan semua pintu keluar diblokir. Terdampar di lantai enam dan tanpa jalan keluar, satuan khusus tersebut harus berjuang melawan penjahat-penjahat terburuk dan terkejam untuk bertahan hidup dalam misi penyerbuan tersebut.
Watch Trailer :


Thursday, March 22, 2012

Cerpen "Sang Primadona"

Cerpen A. Mustofa Bisri

Apa yang harus aku lakukan? Berilah aku saran! Aku benar-benar pusing.
Apabila masalahku ini berlarut-larut dan aku tidak segera menemukan pemecahannya, aku khawatir akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan kegiatanku dalam masyarakat. Lebih-lebih terhadap dua permataku yang manis-manis: Gita dan Ragil.

Tapi agar jelas, biarlah aku ceritakan lebih dahulu dari awal.
Aku lahir dan tumbuh dalam keluarga yang -katakanlah-- kecukupan. Aku dianugerahi Tuhan wajah yang cukup cantik dan perawakan yang menawan. Sejak kecil aku sudah menjadi "primadona" keluarga. Kedua orang tuaku pun, meski tidak memanjakanku, sangat menyayangiku.

Di sekolah, mulai SD sampai dengan SMA, aku pun --alhamdulillah-juga disayangi guru-guru dan kawan-kawanku. Apalagi aku sering mewakili sekolah dalam perlombaan-perlombaan dan tidak jarang aku menjadi juara.

Ketika di SD aku pernah menjadi juara I lomba menari. Waktu SMP aku mendapat piala dalam lomba menyanyi. Bahkan ketika SMA aku pernah menjuarai lomba baca puisi tingkat provinsi.


Tapi sungguh, aku tidak pernah bermimpi akhirnya aku menjadi artis di ibu kota seperti sekarang ini. Cita-citaku dari kecil aku ingin menjadi pengacara yang di setiap persidangan menjadi bintang, seperti sering aku lihat dalam film. Ini gara-gara ketika aku baru beberapa semester kuliah, aku memenangkan lomba foto model. Lalu ditawari main sinetron dan akhirnya keasyikan main film. Kuliahku pun tidak berlanjut.

Seperti umumnya artis-artis popular di negeri ini, aku pun kemudian menjadi incaran perusahaan-perusahaan untuk pembuatan iklan; diminta menjadi presenter dalam acara-acara seremonial; menjadi host di tv-tv; malah tidak jarang diundang untuk presentasi dalam seminar-seminar bersama tokoh-tokoh cendekiawan. Yang terakhir ini, boleh jadi aku hanya dijadikan alat menarik peminat. Tapi apa rugiku? Asal aku diberi honor standar, aku tak peduli.

Soal kuliahku yang tidak berlanjut, aku menghibur diriku dengan mengatakan kepada diriku, "Ah, belajar kan tidak harus di bangku kuliah. Lagi pula orang kuliah ujung-ujungnya kan untuk mencari materi. Aku tidak menjadi pengacara dan bintang pengadilan, tak mengapa; bukankah kini aku sudah menjadi superbintang. Materi cukup."

Memang sebagai perempuan yang belum bersuami, aku cukup bangga dengan kehidupanku yang boleh dikata serba kecukupan. Aku sudah mampu membeli rumah sendiri yang cukup indah di kawasan elite. Ke mana-mana ada mobil yang siap mengantarku. Pendek kata aku bangga bisa menjadi perempuan yang mandiri. Tidak lagi bergantung kepada orang tua. Bahkan kini sedikit-banyak aku bisa membantu kehidupan ekonomi mereka di kampung. Sementara banyak kawan-kawanku yang sudah lulus kuliah, masih lontang-lantung mencari pekerjaan.

Kadang-kadang untuk sekadar menyenangkan orang tua, aku mengundang mereka dari kampung. Ibuku yang biasanya nyinyir mengomentari apa saja yang kulakukan dan menasehatiku ini-itu, kini tampak seperti sudah menganggapku benar-benar orang dewasa. Entah kenyataannya demikian atau hanya karena segan kepada anaknya yang kini sudah benar-benar hidup mandiri. Yang masih selalu ibu ingatkan, baik secara langsung atau melalui surat, ialah soal ibadah.

"Nduk, ibadah itu penting. Bagaimana pun sibukmu, salat jangan kamu abaikan!"

"Sempatkan membaca Quran yang pernah kau pelajari ketika di kampung dulu, agar tidak hilang."

"Bila kamu mempunyai rezeki lebih, jangan lupa bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim."

Ya, kalimat-kalimat semacam itulah yang masih sering beliau wiridkan. Mula-mula memang aku perhatikan; bahkan aku berusaha melaksanakan nasihat-nasihat itu, tapi dengan semakin meningkatnya volume kegiatanku, lama-lama aku justru risi dan menganggapnya angin lalu saja.

Sebagai artis tenar, tentu saja banyak orang yang mengidolakanku. Tapi ada seorang yang mengagumiku justru sebelum aku menjadi setenar sekarang ini. Tidak. Ia tidak sekadar mengidolakanku. Dia menyintaiku habis-habisan. Ini ia tunjukkan tidak hanya dengan hampir selalu hadir dalam even-even di mana aku tampil; ia juga setia menungguiku shoting film dan mengantarku pulang. Tidak itu saja. Hampir setiap hari, bila berjauhan, dia selalu telepon atau mengirim SMS yang seringkali hanya untuk menyatakan kangen.

Di antara mereka yang mengagumiku, lelaki yang satu ini memang memiliki kelebihan. Dia seorang pengusaha yang sukses. Masih muda, tampan, sopan, dan penuh perhatian. Pendek kata, akhirnya aku takluk di hadapan kegigihannya dan kesabarannya. Aku berhasil dipersuntingnya. Tidak perlu aku ceritakan betapa meriah pesta perkawinan kami ketika itu. Pers memberitakannya setiap hari hampir dua minggu penuh. Tentu saja yang paling bahagia adalah kedua orang tuaku yang memang sejak lama menghendaki aku segera mengakhiri masa lajangku yang menurut mereka mengkhawatirkan.

Begitulah, di awal-awal perkawinan, semua berjalan baik-baik saja. Setelah berbulan madu yang singkat, aku kembali menekuni kegiatanku seperti biasa. Suamiku pun tidak keberatan. Sampai akhirnya terjadi sesuatu yang benar-benar mengubah jalan hidupku.

Beberapa bulan setelah Ragil, anak keduaku, lahir, perusahaan suamiku bangkrut gara-gara krisis moneter. Kami, terutama suamiku, tidak siap menghadapi situasi yang memang tidak terduga ini. Dia begitu terpukul dan seperti kehilangan keseimbangan. Perangainya berubah sama sekali. Dia jadi pendiam dan gampang tersinggung. Bicaranya juga tidak seperti dulu, kini terasa sangat sinis dan kasar. Dia yang dulu jarang keluar malam, hampir setiap malam keluar dan baru pulang setelah dini hari. Entah apa saja yang dikerjakannya di luar sana. Beberapa kali kutanya dia selalu marah-marah, aku pun tak pernah lagi bertanya.

Untung, meskipun agak surut, aku masih terus mendapatkan kontrak pekerjaan. Sehingga, dengan sedikit menghemat, kebutuhan hidup sehari-hari tidak terlalu terganggu. Yang terganggu justru keharmonisan hubungan keluarga akibat perubahan perilaku suami. Sepertinya apa saja bisa menjadi masalah. Sepertinya apa saja yang aku lakukan, salah di mata suamiku. Sebaliknya menurutku justru dialah yang tak pernah melakukan hal-hal yang benar. Pertengkaran hampir terjadi setiap hari.

Mula-mula, aku mengalah. Aku tidak ingin anak-anak menyaksikan orang tua mereka bertengkar. Tapi lama-kelamaan aku tidak tahan. Dan anak-anak pun akhirnya sering mendengar teriakan-teriakan kasar dari mulut-mulut kedua orang tua mereka; sesuatu yang selama ini kami anggap tabu di rumah. Masya Allah. Aku tak bisa menahan tangisku setiap terbayang tatapan tak mengerti dari kedua anakku ketika menonton pertengkaran kedua orang tua mereka.

Sebenarnya sudah sering beberapa kawan sesama artis mengajakku mengikuti kegiatan yang mereka sebut sebagai pengajian atau siraman rohani. Mereka melaksanakan kegiatan itu secara rutin dan bertempat di rumah mereka secara bergilir. Tapi aku baru mulai tertarik bergabung dalam kegiatan ini setelah kemelut melanda rumah tanggaku. Apakah ini sekadar pelarian ataukah --mudah-mudahan-- memang merupakan hidayah Allah. Yang jelas aku merasa mendapatkan semacam kedamaian saat berada di tengah-tengah majelis pengajian. Ada sesuatu yang menyentuh kalbuku yang terdalam, baik ketika sang ustadz berbicara tentang kefanaan hidup di dunia ini dan kehidupan yang kekal kelak di akhirat, tentang kematian dan amal sebagai bekal, maupun ketika mengajak jamaah berdzikir.

Setelah itu, aku jadi sering merenung. Memikirkan tentang diriku sendiri dan kehidupanku. Aku tidak lagi melayani ajakan bertengkar suami. Atau tepatnya aku tidak mempunyai waktu untuk itu. Aku menjadi semakin rajin mengikuti pengajian; bukan hanya yang diselenggarakan kawan-kawan artis, tapi juga pengajian-pengajian lain termasuk yang diadakan di RT-ku. Tidak itu saja, aku juga getol membaca buku-buku keagamaan.

Waktuku pun tersita oleh kegiatan-kegiatan di luar rumah. Selain pekerjaanku sebagai artis, aku menikmati kegiatan-kegiatan pengajian. Apalagi setelah salah seorang ustadz mempercayaiku untuk menjadi "asisten"-nya. Bila dia berhalangan, aku dimintanya untuk mengisi pengajian. Inilah yang memicu semangatku untuk lebih getol membaca buku-buku keagamaan. O ya, aku belum menceritakan bahwa aku yang selama ini selalu mengikuti mode dan umumnya yang mengarah kepada penonjolan daya tarik tubuhku, sudah aku hentikan sejak kepulanganku dari umrah bersama kawan-kawan. Sejak itu aku senantiasa memakai busana muslimah yang menutup aurat. Malah jilbabku kemudian menjadi tren yang diikuti oleh kalangan muslimat.

Ringkas cerita; dari sekadar sebagai artis, aku berkembang dan meningkat menjadi "tokoh masyarakat" yang diperhitungkan. Karena banyaknya ibu-ibu yang sering menanyakan kepadaku mengenai berbagai masalah keluarga, aku dan kawan-kawan pun mendirikan semacam biro konsultasi yang kami namakan "Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Primadona". Aku pun harus memenuhi undangan-undangan --bukan sekadar menjadi "penarik minat" seperti dulu-- sebagai nara sumber dalam diskusi-diskusi tentang masalah-masalah keagamaan, sosial-kemasyarakatan, dan bahkan politik. Belum lagi banyaknya undangan dari panitia yang sengaja menyelenggarakan forum sekadar untuk memintaku berbicara tentang bagaimana perjalanan hidupku hingga dari artis bisa menjadi seperti sekarang ini.

Dengan statusku yang seperti itu dengan volume kegiatan kemasyarakatan yang sedemikian tinggi, kondisi kehidupan rumah tanggaku sendiri seperti yang sudah aku ceritakan, tentu semakin terabaikan. Aku sudah semakin jarang di rumah. Kalau pun di rumah, perhatianku semakin minim terhadap anak-anak; apalagi terhadap suami yang semakin menyebalkan saja kelakuannya. Dan terus terang, gara-gara suami, sebenarnyalah aku tidak kerasan lagi berada di rumahku sendiri.

Lalu terjadi sesuatu yang membuatku terpukul. Suatu hari, tanpa sengaja, aku menemukan sesuatu yang mencurigakan. Di kamar suamiku, aku menemukan lintingan rokok ganja. Semula aku diam saja, tapi hari-hari berikutnya kutemukan lagi dan lagi. Akhirnya aku pun menanyakan hal itu kepadanya. Mula-mula dia seperti kaget, tapi kemudian mengakuinya dan berjanji akan menghentikannya.

Namun beberapa lama kemudian aku terkejut setengah mati. Ketika aku baru naik mobil akan pergi untuk suatu urusan, sopirku memperlihatkan bungkusan dan berkata: "Ini milik siapa, Bu?"

"Apa itu?" tanyaku tak mengerti.
"Ini barang berbahaya, Bu," sahutnya khawatir, "Ini ganja. Bisa gawat bila ketahuan!"
"Masya Allah!" Aku mengelus dadaku. Sampai sopir kami tahu ada barang semacam ini. Ini sudah keterlaluan.

Setelah aku musnahkan barang itu, aku segera menemui suamiku dan berbicara sambil menangis. Lagi-lagi dia mengaku dan berjanji kapok, tak akan lagi menyentuh barang haram itu. Tapi seperti sudah aku duga, setelah itu aku masih selalu menemukan barang itu di kamarnya. Aku sempat berpikir, jangan-jangan kelakuannya yang kasar itu akibat kecanduannya mengonsumsi barang berbahaya itu. Lebih jauh aku mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap anak-anak.

Terus terang aku sudah tidak tahan lagi. Memang terpikir keras olehku untuk meminta cerai saja, demi kemaslahatanku dan terutama kemaslahatan anak-anakku. Namun seiring maraknya tren kawin-cerai di kalangan artis, banyak pihak terutama fans-fansku yang menyatakan kagum dan memuji-muji keharmonisan kehidupan rumah tanggaku. Bagaimana mereka ini bila tiba-tiba mendengar --dan pasti akan mendengar-- idolanya yang konsultan keluarga sakinah ini bercerai? Yang lebih penting lagi adalah akibatnya pada masa depan anak-anakku. Aku sudah sering mendengar tentang nasib buruk yang menimpa anak-anak orang tua yang bercerai. Aku bingung.

Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus mengorbankan rumah tanggaku demi kegiatan kemasyarakatanku, ataukah sebaiknya aku menghentikan kegiatan kemasyarakatan demi keutuhan rumah tanggaku? Atau bagaimana? Berilah aku saran! Aku benar-benar pusing!***

Sumber  : www.kumpulan-cerpen.blogspot.com

Cerpen : BETAPA AKU MENCINTAINYA

Judul : Betapa Aku Mencintainya
Kategori : Cinta
Karya : Evy Dewi Utami

Pertemuanku dengan Bagas sore ini mengungkit lagi kenangan lama yang sulit untuk dilupakan. Semua berawal dari masa SMA dulu,

Anak-anak sekalian, hari ini kita kedatangan murid baru dari Jakarta, Bagas namanya.

Bagas nama yang asing di telingaku karena nama itu seperti nama anak-anak kota pada umumnya, begitu juga dengan penampilannya.

Satu hal yang diluar perkiraanku, Bagas sangat rendah hati, tidak pernah sedikitpun kesombongan terpancar dari perilakunya.

Nama kamu Nirmala kan? Begitu dia mengawali sapaannya padaku.

Iya namaku Nirmala, ada apa? Jawabanku seadanya……


Aku dengar dari teman-teman, kamu adalah yang terpintar di kelas kita…….

Mereka terlalu melebih-lebihkan…..aku biasa aza….anak kampung yang ingin maju…… kamu perlu apa?

Ternyata Bagas ingin sekali menjadi bagian dari kelompok belajar yang telah kami bangun sejak kami sama-sama masuk dalam ruangan ini di semester pertama.

Kita Tanya teman-teman yang lain ya….kalau mereka setuju…..kamu dapat bergabung, Ternyata teman-teman telah setuju semuanya. Jadilah kami satu tim dalam kelompok belajar.

Hari berganti hari….minggu berganti minggu…..bulan berganti bulan……. Kedekatan kami tidak hanya sekedar teman dalam satu kelompok belajar.

Semakin hari Bagas semakin memperhatikan aku, mulai dari menjemput dan mengantar ked an dari sekolah…..kebetulan dia selalu diantar dengan sopirnya.

Entah kenapa…..aku juga enggan menanyakan seperti apa keluarganya….karena hampir tidak pernah kutemui keluarganya secara utuh…..tiap ada acara yang hadir hanya ibunya…atau hanya pamannya.

Begitulah……semua berjalan dengan apa adanya….seperti air mengalir……tanpa tujuan…tanpa maksud apa-apa.

Kebetulan kelas XI kami sekelas kembali, melalui hasil pemilihan dari ranking kami masing-masing. Hal yang sangat menyenangkan dapat berkumpul kembali dengan teman-teman satu tim kelompok belajar.

Kedekaatan ini menjadi sangat janggal, karena semua menjadi berubah tidak tahu apa yang terasa.

Kehilangan sehari saja dari kebersamaan aku dengan Bagas, membuat hati ini gundah gulana. Aku (Nirmala) gadis kampung yang semula ceria menjadi seorang gadis yang tidak punya semangat jika Bagas tidak ada.

Suatu hal yang tidak bias dimengerti dan tidak bisa dipahami dan lebih rumit dari rumus matematika yang terumit sekalipun.

Akhirnya kuputuskan untuk curhat dengan teman perempuanku, Dita namanya…..

Dita…aku mau Tanya……

Tanya apa Nir…..kelihatannya kamu begitu aneh hari ini?

Pernah tidak kamu merasa hidup ini lebih indah dengan adanya seseorang atau bersedih jika seseorang itu tidak ada?

Dengan tanpa diduga……Dita tertawa terbahak-bahak…….dan membiarkan aku terbengong tak mengerti melihat tawanya.

Nirmala….Nirmala…..itu namanya kamu jatuh cinta……sama siapa Nir? Aku tidak pernah melihat kamu punya sikap yang berbeda terhadap semua teman-teman kita.

Dengan tak kalah berkecamuknya hati ini…..aku hanya bisa terpana…..aku yang anak kampung ini bisa jatuh cinta? Dengan Bagas yang anak kota itu? Ah tidak mungkin, bisa saja Dita salah dan hanya mempermainkan aku.

Tepat di hari kenaikan kelas XII, diumumkan bahwa aku ternyata tidak sekelas lagi dengan teman-teman belajarku, begitu juga dengan Bagas, kita dipisah-pisah karena harus ada pemerataan dalam pembagian murid-murid yang pintar dengan yang biasa saja.

Nir….Nir…..aku dengar Bagas memanggilku………, Ada apa Gas? Nanti sore kamu ada waktu pergi denganku? Jam 5 aku jemput dirumahmu ya……..

Dengan perasaan yang tidak menentu……aku tunggu kedatangan Bagas…….sesuai janjinya dia datang tepat waktu…….setelah pamit dengan kedua orang tua ku, kamipun pergi ke warung yang biasa tim kami bercengkrama.

Nir…..mau kan kamu jadi pacar aku????seperti disambar petir di siang bolong……aku tidak bisa berkata-kata apa-apa…..antara bingung dan gembira…..inikah rasa yang selama ini kurasakan?

Nir…..mau kan? Tanpa mengeluarkan sepatah katapun….aku menganggukkan kepala….

Sejak saat itu hari-hari kulalui dengan pernuh kebahagiaan, kami saling melengkapi satu sama lain, selalu berbagi susah dan senang, tidak pernah ada hal yang membuat kami bersedih.

Hari berganti hari…..waktu berganti waktu……tibalah kami di penghujung sekolah kami, kami harus mennetukan kemana kami akan melanjutkan cita-cita kami. Aku memutuskan untuk ke Yogyakarta begitu juga dengan Bagas. Kebahagiaan tidak terkira karena ternyata kami bisa masuk ke Universitas Negeri ternama bersama-sama dengan jurusan yang sama pula….ekonomi.

Nir….Nir…..tunggu Nir…..begitu Bagas mengejarku, ada yang ingin aku sampaikan, aku akan kembali ke Jakarta, karena orang tuaku memanggilku pulang. Ada apa? Kenapa begitu tiba-tiba? Bagas tidak bisa memberikan jawaban, hanya wajah murungnya yang kulihat.

Seminggu kemudian Bagas kembali dengan berita yang tidak pernah sekalipun aku harapkan, Maafkan aku Nir…..aku sudah bertunangan dengan perempuan piihan orang tuaku.

Semua itu seperti kebohongan yang nyata dalam hidupku….

Anehnya….tidak ada hal yang perlu aku sesali…semua sudah menjadi takdir buatku dan buatnya. Sudahlah Bagas………..tidak apa2……..semua sudah terjadi……….tidak ada lagi yang harus disesali……mungkin kita memang tidak berjodoh…..

Tidak ada tangis, tidak ada air mata, yang ada hanyalah rasa sakit yang begitu mendera dalam hati.

Ternyata…..seorang Nirmala tidak setegar yang tampak di luar…….aku benar-benar kehilangan dirinya……..

Setelah Bagas pergi…….baru kusadari betapa aku sangat menrindukan hari-hari bersamanya………betapa aku tidak bisa berbahagia di tengah-tengah keramaian ……..semua menjadi sunyi………..meskipun beberapa kali Bagas berusaha menghubungiku dan menyatakan bahwa aku lah cinta dalam hidupnya.

Beberapa tahun berganti …………cinta ini ku tanam dalam diri………hidupku harus terus berjalan ada atau tidak ada Bagas dalam hidupku. Lambat tapi pasti aku dapat melupakan Bagas.…..meski tidak dapat dipungkiri setelah Bagas pergi baru kusadari betapa aku sangat mencintainya.

Monday, March 19, 2012

Cara Membuat Blogroll Berjalan

Kawan,, kali ini saya akan berbagi cara membuat Blogroll berjalan, sebelumnya saya akan menjelaskan apa itu Blogroll dan fungsi dari blogrol tersebut. Blogroll merupakan tempat untuk menyimpan link website/blog milik orang lain. Untuk para bloger mungkin sudah tidak asing dengan istilah Link Exchange atau bertukar link dengan bloger yang lain, ya dengan Link Excheng mungkin sangat bisa mambantu kita untuk mempromosikan Blog atau Wab kita dan juga untuk saling mempererat tali persaudaraan antar sesama Bloger. Dan di sinlah letak kegunaan dari Blogroll, yaitu untuk link teman yang sudah bertukaran dengan kita maka kita akan kita taruh di Blogroll.

Ini kawan cara membuat Blogroll Berjalan :

1. Masuk pada blogger
2. Kemudian masuk ke Page Elements => Klik Add a Gadget   
3. Setelah keluar halaman baru atau pop up window muncul, pilih opsi HTML/Javascript 
4. Masukkan Kode HTML yg telah diedit tadi ke kotak HTML/JavaScript

Kode HTML :
<marquee onmouseover="this.stop()" onmouseout="this.start()" scrollamount="2" direction="up" width="100%" height="150" >
<ul>
<li><a href="http://missetx.blogspot.com/" target="_blank">fantasianara</a></li>
<li><a href="http://www.iputuwirakaskus.blogspot.com/" target="_blank">Iputuwira</a></li>
<li><a href="http://freizsky.blogspot.com/" target="_blank">Freizsky</a></li>
<li><a href="http://fantasiaclothing.blogspot.com/" target="_blank">Fantasia shop</a></li>
</ul>
</marquee>

Catatan :
Ø  Ganti link yang warna merah denagn link kawan inginkan
Ø  Ganti teks yang warna biru dengan nama blog yang sesuai dengan link kawan tulis sebelumnya

Maka hasil dari Blogroll berjalan seperti ini kawan

Saturday, March 17, 2012

Cerpen Motivasi : MENGEJAR MIMPI

helo kawan,, di cerpen Mengejar Mimpi ini sangatlah inspiratif dan sangat memotivasi kita untuk meraih mimpi yang kita miliki. ini sia kawan cerpen Mengejar Mimpi yang di tulis Khansa Februcerita.

Oleh Khansa Februcerita

“Woww,,kerenn banget nih anak…”ucapku takjub sambil melihat profile si pembuat novel cilik tersebut,aku terus membaca profilenya sampai tuntas”udah bikin novel dari kelas 4SD dan sekarang udah 5 novel yang dia terbitkan,,wonderfull…”

“aelahh,,apa menariknya sih,profile bocah ingusan yang baru buat 5 novel ajah dibanggain,mending ini nih,,,”kata ichi,sahabatku,sambil menunjukan profile artis korea yang lagi naik daun,dari nadanya terdengar meremehkan si novelis cilik yang profilenya lagi aku baca dan aku puji-puji *hehh,,sial banget sih diremehin gitu* aku yang mendengarnya jadi kesal,seenaknya dia ngomong begitu,emang ichi kalau udah ngomong,apa lagi sama hal yang dia tidak suka,suka nyakitin banget,bikin orang pingin plester mulutnya.

“heh??jangan remehin gitu dong,lo sama dia juga masih unggulan si novelis cilik ini,lah,,lo emang punya apa yang bisa dibanggain”kataku membalas perkataannya ,yang nggak jauh lebih nyakitin,mata ichi langsung melotot,aku balas dengan tatapanku yang lebih tajam.

“ahh,,nggak mau rebut gue sama lo cha,kalau udah begini,,gue ngalah..”kata ichi akhirnya nyerah,kalah juga dia akhirnya,maklum maybe dia takut kalau aku bakal kabur ninggalin dia,karena Cuma aku sahabat satu-satunya yang mau main sama dia,kalau teman yang lainnya mungkin pada takut atau gimana gitu,karena menurut mereka,ichi tuh nyebelin,judes,kalau ngomong nyakitin dan jutex,tapi aku nggak pernah ngerasa dia seperti itu,mungkin terkadang seperti itu.


Sampai rumah,aku langsung merebahkan tubuhku diranjang,dan terus kepikiran sama si novelis cilik tersebut,aku jadi termotivasi untuk seperti dia,aku bangkit dari ranjangku,dan langsung menyalakan komputerku,kemudian aku embuka dokumen pribadiku*arsip chasha*,aku melihat hampir 20 dokumen cerpen karyaku,dan belom ada sama sekali yang aku coba untuk kukirimkan ke media cetak,semua cerpenku telah dinilai oleh bunda,ayah,kak tari,dan beberapa sahabatku yang main kerumahku,mereka menilai,cerpenku bagus,menarik,judulny monoton,mereka juga menyuruh aku untuk mengirimkan karyaku kemedia cetak.


“Lumayan cha,kan bisa dapet honor tuh kalu cerpen lo dimuat…”celetuk anggi,sewaktu ia bermain dirumahku.


“iya cha,mimpi lo dari dulukan mau jadi penulis terkenal,dan inilah saatnya lo wujudin mimpi lo..”timpal pasha.


Tapi entah kenapa aku belom punya keberanian untuk mempublikasikan semua cerpen karyaku,takut nggak diterima,atau nanti malah dikomen sama pembaca ceritanya lebay,norak,monoton,nggak jelas,nggak sealur,tokohnya terlalu dikit,dan sebagainya,,ah ..semua komentar itu berkelebat dipikiranku,mebuat semangatku turun,aku langsung menutup kembali dokumenku dan mematikan computer,dan lebih memilih tidur siang.

Hari ini aku akan pergi ke kantor pos untuk mengirimkancerpen hasil karyaku pribadi,dengan dianterin pasha,Pasha sahabat cowoku,dia sahabat keduaku setelah ichi.dia setia,dia selalu mau menemaniku kemanapun aku pergi,dia siap mebantuku.
 
Hatiku deg-degan ketika akan memasukkan cerpenku ke dalam kotak pos,aku sampai ragu,sejujurnya keberanianku belum terkumpul.

“Udah masukin ajah,cha..”kata Pasha dibelakangku


Aku menarik kembali amplop yang erisi 7lembar cerpen karyaku”gue takut sya..”


“Kenapa harus takut cha???”Tanya Pasha mendekatiku

“gue takut cerpen gue ga diterima,gue taku cerpen gue dianggap norak,gue taku cerpen gue…”tiba-tiba omongan gue dipotong sama Pasha,jari telunjuk pasha mendekati bibirku.


“ssstt…udah cha,lo harus optimis ya,soal komentar pembaca or diterimanya atau nggak cerpen lo,itu urusan nanti,,yang penting lo udah berusaha,ayo cha,,wujudin mimpi lo selama ini,lo nggak perlu mengejar mimpi itu lagi,karena sekarang kesempatan itu udah ada dihadapan lo,mimpi lo bakal terwujud chaa…”kata Pasha lembut,bahasa perkataannya membuat semangatku bangkit,tanpa ragu aku langsung memasukannya ke kotak pos,dan pulang.


Hari demi hari aku laluin dengan perasaan dagdigdug menanti kabar diterima atau tidaknya cerpenku,sungguh penantian yang buat hatiku dag..dig..dug,ini udah hari ke3,tapi belom ada kabar sama sekali soal cerpenku yang aku sumbangkan kepada salah satu media cetak remaja terkenal,ya tuhan..mungkin cerpenku tidak diterima..aku pasrah sajah kepadamu,,,

“Chaaa……”seseorang bersuara dari ruang tengah dengan teriakannya yang memnuhi seisi ruangan ini,rupanya suara bunda,ia berlari ke arahku,sambil menunjukkan sesuatu”Cha,,liat ini chaa….”


Perhatianku langsung terarah pada sesuatu yang bunda tunjukan pdaku,ternyata Cuma duit blanja yang ayah berikan pada bunda,terus apa menariknya,kenapa bunda segitu histerisnya menerima duit belanja yang berjumlah 300ribu itu,bukannya udah biasa??aku tak memperdulikan uang tersebut,huhh..bunda bikin aku kaget sajah.


Bunda menggoyang-goyangkan tubuhku,dan memelukku dan terharu,sambil berucap”terima kasih tuhan…”bunda memelukku makin erat,aku makin bingung dan nggak ngerti sama bunda yang tiba-tiba seperti ini,aku menatap kak.Tri yang lagi nonton tv,sambil mengisyaratkan kepada kakak perempuanku yang cantik itu*bunda-kenapa-sih?*,kak Tari Cuma mengangkat bahunya,dan justru melanjutkan acara nonton tv’nya.


Lalu aku beranikan untuk mencoba melepas pelukan bunda,yang belum aku mngerti maksudnya”bunda,,akk..u sesek nih…”kataku suaraku terdengar setengah sesak,setelah aku berhasil melepas pelukan maut bunda,aku langsung bertanya”bunda sebenarnya ada apa sih sama uang belanja yang ayah kasih buat bunda?”

Bunda langsung terkejut mendengar pertanyaanku,dan ia menatapku”hah??uang belanja..??”


“Iya,,itu tadi bunda ngapain nunjukin uang belanja yang ayah kasih,terus jadi teriak histeris gtu?”tanyaku masih penuh Tanya.


Nggak lama bunda tertawa mendengar ucapanku”kamu tuh polos banget sih sayang,,ngapain juga bunda nujukin uang belanja,,”

“lah,,itu tadi uang apa?”kataku masih penuh Tanya dengan gaya orang bodoh.


Bunda tersenyum,lalu membelaiku”chasha sayang,anak bunda,,selamat yah,,kamu,,,”suara bunda terdengar menahan air mata yang akan mulai membasahi pipinya lagi,dan bunda mulai berbicara kembali”cerpen kamu berhasil dipublikasikan dimedia cetak,dan ini honor kamu..”

Hah,,nggak salah denger nih aku,apa yang tadi barusan bunda ucapkan??cerpenku berhasil dipublikasikan,dan uang 300ribu,honorku??subhanallah,,aku langsumg menjatuhkan jidatku kelantai .


Tiba-tiba saja ..GEDEBUUKKK…!!!


Aku langsung tersadar,dan merasakan diriku terjtuh,rupanya benar aku terjatuh dari tempat tidurku,jadi yang tadi itu hanya mimpi?ya tuhan,,aku bner-bener harus mengejar mimpi itu lagi,ku kira sudah ku dapatkan.


Aku langsung bangkit dari lantai tersebut,dan aku lirik jam dinding di kamarku,jam telah menunjukkan pukul 06.00,,aku segera bangkit dan bergegas mandi.


Setelah mandi,aku langsung menyalakan computer,aku berniat untuk print cerpenku,sepenggal kata-kata Pasha dalam mimpi masih teringat dalam otakku* ssstt…udah cha,lo harus optimis ya,soal komentar pembaca or diterimanya atau nggak cerpen lo,itu urusan nanti,,yang penting lo udah berusaha,ayo cha,,wujudin mimpi lo selama ini,lo nggak perlu mengejar mimpi itu lagi,karena sekarang kesempatan itu udah ada dihadapan lo,mimpi lo bakal terwujud chaa…*kata-kata itu mebuatku semngat,ditambah lagi motivasi dari profile si novelis cilik tersebut,aku harus optimis,ini saatnya aku wujudin mimpi aku,aku nggak boleh mnyerah sebelum berperang,semuanya pasti ada hambatannya terlebiih dahuulu,mungkin saja kegagalan,kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda,kalau untuk kali ini aku gagal,aku bisa mncobanya dilain kesempatan.akhirny aku mebulatkan tekadku dan mncetak hasil karyaku,dan besok aku akan menyeret ichi dan Pasha buat nganterin aku ke kantor pos.

“ayolah,,anterin gue,,pliiss…”kataku memohon pada ichi,

“ogahh ahh…”kata Ichi ketus,sambil menggeleng mantap.ichi paling nggak suka kalau disuruh nganter2in.
 
huhh,,perlu jurusan supaya dia mau nganterin aku”pliss chi,,,nanti kalau gue dapet honor gue bagi dua deh…”

Ichi mulai tertarik dengan jurusku barusan”bener nihh???”aku mengangguk,akhirnya diapun menerima ajakanku,ichi bersedia mengantarku ke kantor pos*dasar matre…*ktaku membatin.

Sekaraang saatnya aku mengajak Pasha untuk mengantarkanku ke kantor pos,aku dan ichi segera kekelasnya,kelas pasha berbeda denganku,saat aku dan ichi telah sampai didepan kelasnya Pasha,entah kenapa aku nggak merasa hhawa keberadaan pasha,tiba-tiba Wigo,teman sekelas Pasha,keluar kelas,tentu saja aku langsung menghadangnya dan menanyakan soal pasha.

“Go…”panggilku,ia pun menghadap kkearahku

“Ada apa cha?nyari pasha ya?pasha udah pulang duluan dari tadi,karena tadi dia ngeluh kepalanya sakit,jadi dia pulang..”rupanya Wigo udah tau tujuanku,tapi ternyata Pasha udah pulang karena sakit,jadi hari ini aku berangkat dengan ichi sajah ke kantor pos,lalu aku pergi meninggalkan Wigo.

“makasih ya go..”ucapku sambil berlalu,Wigo hanya tersenyyum.

Aku langsung bergegas menuju kantor pos,dengan motor Ichi,padahal hari sudah sore,hampir maghrib,aku khawatir kalau nanti kantor posnya keburu tutup.

“cepetan dong,chii…”kataku harap-harap cemas,gaya menyuruhku seperti seorang penumpang menyuruh si tukang ojek untuk mempercepat kemudinya.

“iya,iya,,sabar cha,lo liat dong didepan,macet…”kata ichi setengah menoleh kearahku sambil tters mengklakson.

Tuhan,masih baik kepadaku,beruntunglah aku sampai sana kantor pos belum tutup,meski sudah nggak ada orang,hanya satpam yang lagi ngecek-ngecek keadaan sekitar,aku langsung masuk nyelonong tanpa permisi,dan Ichi aku tinggalkan diparkiran,tanpa piker panjang,aku langsung mengisi beberapa data yang diberikan si mbak-mbak itu,setelah itu,aku menyerahkan kembali,dan langsung masukin cerpenku ke kotak pos,fuiihh,,lega,,*tinggal menanti hari esok sajah..

Ini udah hari ketiga setelah aku mengirimkan cerpen kepada slah satu media cetak,tapi sampai saat ini belum ada kabar apapun,setiap pulang sekolah dengan pertanyaan yang sama ,aku selalu bertanya pada bunda atau kak tri dengan pertanyaan yang sama”bun,,ada telfon buat aku nggak”atau”kak,ada telfon buat aku nggak?”tetep ajah keduanya menjawab”Nggak..”huftt..aku mulai merasa putus asa,mungkin cerpenku gagal dimuat,tapi ya sudahlah,aku terima,dilain kesempatan pasti aku bisa.

Pulang sekolah,aku duduk termenung didepan tv,sambil memikirkan ide untuk cerita cerpenku selanjutnya,nggak lama dari ruang tengah terdengar suara deringan telfon,dengan malas,aku bangkit dan mengangkatnya .

“hallo,,”kataku setelah mengangkat telfon tersebut

“Ya halloselamat siang,,apa benar ini rumah adik Rimarsya richa?”kata seseorang disana yang menyebutkan namaku.


“Ya benar ini saya sendiri..ehm,maav ini siapa dan ada apa?”
 
“saya Karin,dari redaksi majalah teen,adik yang 3hari lalu mengirim cerpen berjudul Mengejar mimpi ya?”kata seseorang yang ternyata dari redaksi,what??redaksi majalah?dan dia menyebutkan cerpen kirimanku??,aku yang semula malas,dan tidak bersemangat jadi semangat.

“iya benar..”kataku penuh semangat

“oh ya,selamat ya dik,cerpen adik dimuat dimajalah kami,untuk honor telah saya kirimkan pada nomor rekening yang adik kasih,adik bisa melihat crepen adik dimajalah teen edisi 125 ya..”kata mbak Karin,,hah,benar nggak nyangka,kuucapkan syukur dengan sujud,berharap bukan mimpi lagi,dan benar ini nyata,akhirnya mimpiku terwujud sebagai penulis cerpen*ya allah,terimakasih,engkau memang adil…*

***


Hari ini,dengan senyum aku mengawali hari,lalu aku menghampiri kedua sahabatku,ichi dan pasha,dengan full smile,ichi dan pasha saling menatap bingung melihat sikapku hari ini.

“Cha,,lo kenapa sih?kog senyu-senyum gitu?”Tanya Pasha


“Lagi jatuh cinta kali”celetuk ichi,aku tetap masa bodo nggak peduli,lalu aku menunjukkan majalah teen edisi 125 yang aku bawa,keduanya tetap saling pandang bingung.

“Kenapa dengan majalah ini cha?”Tanya Pasha


“buka deh halaman fiction..”kataku masih sama dengan sambil senyum,lalu keduanya segera membuka halaman tersebut.

“Mengejar mimpi,bay Rimarsya Richa..”kata Pasha sambil mebaca isi halaman tersebut,pashapun tersenyum”wow,,jadi cerpen lo dimuat cha?”

Aku hanya mengangguk mantap

“waww,,keren,selamat ya cha,,,”kata pasha

“iya,makasih sya,ini juga berkat sran lo..”upss,,aku keceplosan.


“hah?saran?kapan gue ngasih lo saran cha?tanya Pasha bingung.


“uhmm,,uhmm,,dulu..mungkin lo udah lupa..”kataku sambil menghilangkan rasa gugupku menjawab pertanyaan Pasha.

“Ciee,,sarannya pasha masih diinget..”celetuk ichi usil


“Yee,,kan itu motivasi buat semangat…”kataku,Pasha yang berada disampingku hanya senyum.


“eh,mana janji lo,katanya ntar gue mau dibagi honornya..”kata Ichi yang masih ingat janjiku saat meminta dia untuk menemaniku kekantor pos.


“Iya..iya,,hari ini lo berdua sahabat gue,gue traktir di kedai pop ice depan sekolah nanti pulang,gimana?”


“okehh,,sip,,beli martabak juga ya..”kata ichi


“iyee…”kataku senyum.

Akhirnya,sekarang aku nggak perlu mengejar mimpi itu lagi,sekarang mimpi itu telah nyata,terima kasih tuhan,dan terimakasih untuk Pasha yang udah ngasih motivasi lewat mimpi,Thanks=)


THE END


sumber www.anekaremaja.com

Wednesday, March 14, 2012

Puisi Untuk Kakek



Engkau yang mengajarkan aku akan kesederhanaan
Engkau yang mengajarkan aku akan kerjakeras
Engkau yang mengajarkan aku akan kesabaran
Dan Engkau yang mengajarkan aku tentang rasa sayang

Bagiku engkau kakek yang sangat luar biasa
Begitu banyak pelajaran yang aku dapat dari engkau
Engkaupun berhasil menciptakan sosok Ibu yang sempurna bagi ku
Dan engkau merupakan teladan bagiku

Disaat engkau berjuang menahan rasa sakit
Disaat egnkau butuh akan penyemangat di sampingmu
Dan disaat engkau menghembuskan nafas terakhir
Aku tidak ada untuk mendampingimu

Tapi sekarang tinggal lah kesedihan
Rasa penyesalan yang ada dihatiku
Mengantarkan engkau di tempat peristirahatan yang terakhir
Aku berdoa untuk ketenangan mu disana

Tuesday, March 13, 2012

Cerpen "HADIAH TERINDAH"

oleh: Rizki Novianti

Cerpen Romantis Gen22.netPerasan itu begitu kuat sampai aku tak sanggup untuk terlalu lama jauh dari dirinya, seseorang yang dingin yang menjadi tambatan hati saat aku melihat senyumnya begitu menggetarkan jiwa membuat hati selalu damai. Namun rasa ku hanya bertepuk sebelah tangan dia tak hiraukan aku, perasaan itu aku rasakan sejak kelas 2 SMP sampai saat ini kepada seseorang yang selalu aku puja, sebagai orang yang mencintainya dia hanya anggap aku sebagai teman baginya begitu perasaan ku teriris mati, awal yang baik sebagai teman, hanya teman.


Rasa sakit itu harus terulang kembali Randy orang yang selama ini aku puja-puja ingin memulai cinta dengan sahabatku sendiri, Yasmin. tak mengerti apa yang ada dalam fikiran Randy? Dia tahu jelas bahwa aku sangat ingin memiliki seutuhnya tetapi mengapa dia seperti itu kepadaku? Hari-hari itu harus ku jalani juga dengan helaan nafas panjang tanpa semangat, tanpa canda dan keceriaan hidup terasa hampa.


Randy yang kini berubah sikap kepadaku tak seperti dulu selalu memberikan senyumnya, membuat aku tertawa dan selalu membuat aku merasa nyaman saat berada di dekatnya sekarang berubah menjadi Randy yang cuek, dingin, selalu membuat aku kesal dan menangis. Setiap kali ku lihat dia selalu memalingkan wajah, menundukkan kepala, pura-pura tak melihat. Apakah sampai segitu nya dia bersikap kepada ku di depan Yasmin??. Tetapi perasaan cinta itu tak menghilang sedikit pun, sempat terlintas dalam benak ku ingin juga membuatnya patah hati seperti ku.

Terlalu lama berfikir apa yang harus aku lakukan?? Ku coba untuk menerima keadaan ini dan bersabar tetapi kesabaran ku tak akan terus bertahan, kesabaran ku ada batasnya. Tak menunggu lama lagi aku memutuskan untuk menjalani hubungan yang sama sekali tak ingin aku jalani, dengan seseorang yang sama sekali tak bisa aku simpan rasa terhadapnya manusia tak berdosa itu harus menjadi pelampiasan hidupku.. “Ya Tuhan maafkan aku harus melakukan hal konyol seperti ini..”

***
“Rif, jangan bilang siapa-siapa yaa kalau kita pacaran aku gak mau ajja jadi bahan gosip sekolahan..” pesan ku pada Arif. Hari-hari ku lalui biasa saja dengan nya hanya sekedar SMS atau telepon tak pernah kita ngobrol berdua di sekolah. Namun akhirnya Randy tahu hubungan ku dengan Arif, Satu bulan ku jalani hubungan ku dengan Arif tanpa hati, awalnya aku mencoba untuk menyimpan sedikit rasa untuknya tetapi tetap saja aku tak sanggup.

Menjalani hari-hari dengannya, dengan kisah cinta penuh kepalsuan dan mau tak mau aku harus melakukannya. Aku lihat ekspresi wajah Randy saat aku bersama Arif, dia hanya tersenyum kecil dan menundukan kepalanya.. “why? Mana Yasmin kenapa dia tidak bersamanya ?” Fikirku berkata tapi itu tak penting lagi untuk ku.

Aku akui aku sudah merasa jenuh dengan hubungan ini aku ingin mengakhirinya tak peduli akan seberapa sakit ku lihat Randy mungkin aku akan lebih sakit jika aku terus menerus seperti ini. ku putuskan juga untuk akhiri semuanya aku tak ingin menyiksa batinku lebih dalam lagi sebelum semuanya terlambat. “Rif, mungkin ini memang bukan jalan kita untuk terus bersama maaf jika kali ini aku menyakiti perasaanmu kita harus benar-benar mengakhiri kisah ini. Maaf” Kata ku panjang lebar pada Arif.

Arif mengerutkan keningnya dan seolah dirinya tak bisa terima dengan keputusan ini.  “Tapi kenapa Ky? Kamu jahat Ky, kamu memutuskan sebelah pihak apa kamu tahu dengan perasaan ku saat ini sakit Ky, sakit! Kamu tahu itu ?”

Aku pun menjawab “Aku tahu perasaanmu aku juga mengerti tapi apa kamu juga paham dengan perasaan ku kita akan lebih sakit jika terus seperti ini kamu paham itu? Aku akan berdoa dan akan selalu berdoa untuk mu agar kamu bisa mendapatkan seseorang yang benar-benar mencintai kamu setulus hati dari pada aku” dan sampai akhirnya aku pergi meninggalkannya itu keputusan ku.

Tak lama Randy pun tahu aku tak menjalani hubungan dengan Arif, dia pun begitu tak lagi bersama yasmin. itu sedikit membuat hati ku lega namun perasaan bersalah selalu ada pada saat aku bertemu Arif tindakanku yang konyol membuatnya terluka. Randy yang saat itu sedang berada bersama ku bertanya kenapa aku putus dengan Arif aku menjawab dengan santai “tak mungkin lagi untuk aku dapat melanjutkan hubungan ini karena suatu saat kita juga akan putus”. Aku tak ingin membicarakan hal itu semakin dalam aku pun mengalihkan pembicaraanku.

“Setelah lulus akan ku lanjutkan sekolah ke bandung mungkin ini saat-saat terakhir kita bersama..” kata ku pada Randy dengan menyunggingkan sedikit senyum.

“Ke Bandung?” tanya Randy heran.

“Kenapa kamu harus ke bandung bukan kah di sini juga banyak sekolah-sekolah yang bagus Ky?” sambung nya.

“Aku hanya ingin melepaskan semua beban saat ini yang aku rasa dengan memulai sesuatu yang baru dan dunia yang baru, aku ingin semua menjadi lebih baik dan memperbaiki semua yang berantakan di hidup ku kini..” ucap ku dengan lirih. lalu Randy pergi meninggalkanku. Keputusan yang sangat sulit untuk ku jalani sendiri harus berpisah dengan nya.

Hari itu datang juga, hari saat aku akan pergi “menyenangkan” kata ku dalam hati sambil tersenyum. Randy yang menatapku dari jauh datang menghampiri dengan langkah perlahan tapi pasti dia benar-benar datang untuk ku.

“Ky, maafkan aku yang salah karena telah melewatkanmu selama ini, aku yang bodoh harus melewati hari-hari terakhir dengan kepalsuan ku jika aku bisa mengembalikan waktu itu aku ingin mengubah semuanya menjadi baik, aku ingin bersama mu tetapi semua sudah terlambat usai sudah semua kisah dengan kesedihan.. maafkan aku Ky” Randy berkata dengan genggaman erat padaku menyesali yang terjadi dengan air mata terurai di kedua matanya tak mampu ku berucap aku hanya mengatakan

“Ucapkan satu kata untuk ku sebelum aku benar-benar pergi” lalu dengan suara lembutnya dan genggamannya dia berkata.

“Aku sangat dan sangat mencintai mu, jangan pernah lupakan aku, jangan pernah hapus aku dari hati mu. Maafkan aku.”

Aku tersenyum manis menghapus sedihnya dan penyesalannya. Kata-kata yang selama ini aku tunggu ahirnya terucap, namun semua terlambat sudah. Aku hanya dapat berkata dalam hati “ya Tuhan terima kasih ini hadiah terakhir yang ku dapat, hadiah termanis dalam hidupku aku takkan pernah melupakannya dan aku takkan pernah bisa karena aku mencintainya”.

Tak kuat menahan diri, aku pun pergi meninggalkan dia sendiri..
*****


nama : rizki novianti
alamat : bandung, kiara condong
alamat fb: rizki_ccc@yahoo.co.id

Sumber: http://cerpen.gen22.net/2012/02/cerpen-romantis-hadiah-terindah.html

Sunday, March 11, 2012

Cerpen "Kutu Buku Menemukan Sebuah Cinta"

Di hari senin pagi yang cerah, dengan semua keindahan yang ada di bumi. Di pagi itu semua orang bergegas menuju tempat tujuan untuk melakukan aktifitasnya setelah weekand, tidak terkecuali Saya yang bergegas menuju ke sekolahan. Nama saya Dion dan saya adalah seorang murid kelas 2 di sebuah SMA negeri di kota sebuah kecil. Saya bisa di bilang orang yang biasa dan tidak memiliki kelebiahan tertentu, bahkan Saya sering dikatakan culun oleh teman-tema saya. Ya, dengan kacamata yang selalu menghiasi mata Saya dan Saya selalu memakai pin bergambarkan stars wars yang saya tempelkan di baju saya memang terlihat seperti kutu buku.
Teman-teman satu sekolah sering memangil Saya dengan nama Dorky yang di ambil dari kata Dork yang artinya culun. Tapi aku tidak peduli dengan semua cacian, hinaan dan ejekan yang di layangkan kepadaku, karna aku senang menjadi diriku sendiri dan aku percaya semua yang aku alami ini pasti akan berbuah manis pada waktunya.

Hari-hari Saya selama di bangku SMA memanglah berat setiap harinya aku sebagai bahan ledekan teman-teman. Terkadang saya heran mengapa banyak orang mengatakan masa-masa SMA itu masa yang paling bahagia di hidup mereka, mungkin itu tidaklah berlaku terhadap ku, bagiku masa-masa SMA yang aku alami sekarang begitu menyedihkan. Ya, walaupun menyedihkan aku tapi aku semangat dalam menjalani masa-masa high School ini.

Seperti diriku ini yang culun perjalanan cintaku pun juga begitu sangat menyedihkan, sampai sekarang belum pernah sekalipun aku pacaran, bahkan ngobrol sama perempuanpun aku jarang. Bukan karna aku Homo tapi memang aku tidak tertarik saja dengan yang namanya pacaran. Tapi itu semua berubah ketika aku melihat gadis yang sangatlah cantik. Dengan rambut yang terurai panjang, wajah putih berseri dan lesung pipi yang menambah kecantikannya. Gadis itu bernama Revi, seorang gadis yang di tahun ajaran baru ini pindah ke SMA ku dan dia satu kelas denganku. Aku benar-benar jatuh cinta di pandangan pertama dengan dia. Tapi mungin cinta ini begitu sangat sulit, diriku yang culun ini tidaklah pantas untuk gadis seperti dia. Aku pun hanya menjadi pengagum dia dan mengagumi dia dari jauh.

Perjalanan cinta ini bermula di tahun ajaran baru dan aku mulai masuk di kelas baruku tepatnya di kelas 2 B IPA, di saat bel masuk, wali kelas baru pun masuk kelas dan di ikuti seorang gadis yang begitu cantik. Kemudian wali kelas ku mengenalkan kepada kita kalau kita menapatkan teman baru yang baru pindah dari Luar Kota. Dan wali kelas kami menyuruh dia mengenalkan diri kepada kami semua. Dengan nada yang lembut dia mengenalkan diri dengan berkata “selamat pagi teman semua, perkenalkan nama saya Revi Aprilia, saya baru pindah dari Luar Kota, salam kenal dan saya minta bantuan untuk teman semua”. Ya dengan wajah yang cantik teman satu kelas pun juga sangat antusias dengan perkenalan diri Revi.

Berbeda dengan aku yang begitu sulit bergaul dengan teman-teman semua, Revi sangatlah mudah mendapat teman, bahkan dalam waktu semingu setelah masuk di SMA ku dia sudah menjadi orang yang sangat popular di sekolah. Bahkan banyak cowok yang mendekati dia untuk meminta Revi menjadi pacar mereka. Ya begitu sesak dadaku saat Revi di dekati banyak cowok dan hanya aku sendiri yang tidak berani mendekati Revi. Mungkin dari sekian banyak cowok yang serius berusaha mendekati Revi hanya si Andre yang nota bene merupakan cowok idaman semua wanita di sekolahanku yang benar-benar ingin mendapatkan cintanya Revi. Andre adalah cowok yang paling popular sepanang sejarah di SMA ku, tapi dia juga seorang Play boy kelas kakap, hampir semua perempuan di SMA ku di pacari sama dia, tapi yang membuat ku heran mengapa masih banyak perempuan yang mengidolakan dia.

Semaki berjalannya waktu usaha Andre akhirnya berhasil, dia berhasil menaklukan hati Revi. Begtu hancur hatiku mendengar kabar ini. Penyesalan dan rasa sedih bercampur menjadi satu. Yang paling membuat hatiku berat adalah mengapa Revi lebih memilih Andre dari sekian cowok yang berusaha mendekatinya. Dan aku sangat takut kalau Revi di sakiti oleh Andre, ingin sekali aku memberi tahu Revi soal sifat Andre yang suka mempermainkan wanita. Tapi mungkin sangatlah tidak etis kalau aku menceritakan keburukan Andre kepada Revi, dan aku hanya bisa berdoa untuk kebahagiaan mereka dan aku berharp Andre bisa berubah etelah bersama Revi.

Sudah empat bulan setelah kepindahan Revi di SMA ku dan selama ini belum sekalipun aku berani mengajak ngobrol Revi, aku hanya bisa mencuri pandang dan mengagumi Revi dari jauh. Kejadian yang sangat berkesan bagiku hanyalah di saat aku mencuri pandang ke Revi, kemudian Revi balik melihatku dan tersenyum kepadaku. Sangatlah hal yang tidak terlupakan di hidupku, senyuman yang sangat manis itu selalu terbayang-bayang di pikiranku. Dan aku selalu berfikir apakah dia sebenarnya tahu kalau setiap hari aku selalu memandangnya, kalaupun dia tahu aku sangat senang dan sedikit lega, dan semoga dia bisa tahu kalau aku sangat mencintai dia, walaupun aku pasrah dengan keadaan ini, aku tahu kalau cinta memang tak harus memiliki.

Tapi harapanku untuk melihat Revi bahagia sepertinya sulit terwujut, setelah beberapa bulan terakhir Revi dan Andre sering bertengkar, bahkan aku pernah melihat Andre jalan sama perempuan lain. Bahkan di suatu hari setelah pulang sekolah aku melihat mereka bertengkar kemudia Andre hampir menampar pipi Revi tapi tangan andre aku tangkis, dan dengan sepontan aku berkata “jangan kasar sama cewek dong”, kemudin Andre menjawab “kenepa lo, dasar culun gangu hubungan orang saja” kemudian Revi berlari sambil menangis.

Di suatu hari yang di hiasi awan yang gelap dengan rintikan hujan yang membasahi bumi, aku melihat Revi duduk sendiri, dengan pipi yang di basahi air mata. Degan segenap keberanian aku menghampiri Revi, setelah aku sampai di samping Revi, sungguh sangat megejutkan tiba-tiba dia berkata “hai Dorky” kemudian dia tersenyum tetapi senyuman itu tidak lah seindah saat aku melihat senyuman nya yang dulu. Akupun bertanya kepada dia, “mengapa kamu menangis??”, kemudian dia menjawab, “baru kali ini ya kita berbincang bahkan baru kali ini kita bisa duduk sedekat ini”. “Apa kamu di sakiti sama Andre?” sahut ku, kemudian dia berbalik bertanya kepadaku, mengapa kamu dulu tidak mendekati aku seperti orang-orang yang lain, aku tahu kamu juga memiliki perasaan terhadapku bahkan aku yakin melebihi orang-orang yang lain” dan aku menjawab “aku menyadari semua kekuranganku, aku sadar aku tidak pantas buat kamu” , “tau kah kamu seandainya kamu dulu berani mendeati aku, mungkin aku akan memilih kamu, aku juga punya rasa yang sama dengan mu, kalau itu terjadi aku tidak akan pernah merasakan rasa sakit ini” jawab dia sambil melihat kemataku, aku terkejut dengan ucapan dia yang begitu jauh dari perkiraanku sejak awal, kmudian aku menjwab “ aku benar-benar minta maaf Revi, kalau aku engkau beri kesempatan memulai lagi dari awal, apakah kamu mau menjadi pacar ku dan melupakan semua yang terjadi kmarin?” setelah mendengar perkataan ku kemudian dia menggengam erat tangan ku dan ber kata iya, tolong buat aku bahagia ya Dion.

Keesokan harinya aku sangat tidak sabar untuk berangkat sekolah dan bertemu dengan Revi, aku benar-benar sangat bahagia di hari itu. Sesampainya di sekolah, aku masuk ke dalam kelas dan aku melihat seorang gadis dengan kacamata dan rambut yang di ikat menjadi dua tersenyum kepadaku. Aku sangat kaget dan berasa mengenal gadis itu. Aku berfikir apakah ini Revi yang kemarin menerima ku menjadi pacarnya. Begitu sangat berbeda sekali Revi yang dulu dengan Revi yang sekarang. Kemudian aku menghampirinya dan bertanya, “kamu sangat berbeda sekali hari ini”, “kenapa?, apa kamu tidak suka?” jawab Revi. "Aku hanya tersenyum melihat tampilan dirinya kali ini. “kamu luar biasa dengan penampilan yang sekarang, aku tambah mencintaimu Revi” kataku, kemudian Revi berkata, “sebelum aku pindah di SMA ini, penampilnku memang seperti ini, bahkan aku juga sering di katain kutu buku sama teman-teman, aku merubah penampilanku hanya takut dan trauma tidak bisa memiliki teman-teman lagi dan setelah bertemu dengan kamu aku benar sadar kalau menjadi diri sendiri memang sangat menyenangkan”, “ayo kita lalui high School bersama” kataku.

Sudah setahun lebih kita bersama, dan begitu sangat menyenangkan, aku benar-benar merasakan bahwa masa-masa SMA tidak lah mengerian, itu tingal tergantung kita yang menjalaninya. Dan percayalah keburukan yang kita alami saat ini, suatu hari kebaikan lah yang akan mendominasi dari keburukan itu. Sekarang aku sudah lulus SMA dan skarang Aku dan Revi berencana melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi bersama.

About Me

I am just a person who has many dreams and not been can achieve one's dreams ..
                   
Perkenalkan sahabat nama saya nararya,, panggil saja nara..
Saya anak pertama dari 3 bersaudara dan saya mahasiswa di salah satu universitas swasta di Surakarta jurusan Teknik Informatika. Di blog missetx.blogspot.com ini saya ingin belajar, mencari teman dan mengembangkan hobi menulis saya..

So,, untuk teman semua saya minta dukungan dan bantuan dalam membuat dan membangun blog ini. Semoga blog ini menjadi blog yang bisa bermanfaat untuk teman semua..

Wednesday, March 7, 2012

TENTANG LAGU DARI MATA SANG GARUDA "PEE WEE GASKINS"

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOLl7UPXaf4zzT484piaVeaVJXutbJRPNcrYzHJYobJiYQZeHN4TKwfd2D-S0VWqb9AY7O7M8HvbYSwFjXNnN2AJ3kgH1cNqs1A6EN4SF2pp2JjMnif4pm8uF3LqajUdFoOzepDx1COwBA/s1600/2010-08-09+at+11-54-21.jpgKawan, kali ini saya akan menulis tentang lagu PEE WEE GASKINS “Dari Mata Sang Garuda”
Tentu kawan sudah tahu bend asal Jakarta PEE WEE GASKINS kan?? Ya.. bend dengan personil Dochi Sadega ( bass and vocal), Sansan ( guitar and vocal ), Ayi ( guitar ), Omo ( synth), Aldy Kumis ( drums ).
Salah satu lagu mereka adalah Dari Mata Sang Garuda, lagu yang ber temakan Nasionalise ini mungkin sagat cocok buat yang mempunyai rasa nasionalime terhadap negara Indonesia.
Dari nada yang menghentak dan ber iram cepat sampai lirik yang sangat membakar semangat ini memang sangat pas untuk para pemuda Inonesia yang mungkin sudah pudar rasa Nasionalisme mereka. 
Lagu Dari Mata Sang Garuda yang di ciptakan oleh Dochi Sadega ini merupakan lagu di album ke dua yaitu Ad astra per aspera yang mempunyai arti Sampai ke bintang dengan jerih paya. Untuk kawan semua ini lirik lagu dari Mata Sang Garuda by PEE WEE GASKINS
Pee Wee Gaskins Dari Mata Sang Garuda :

coba berdiri dipuncak gunung tertinggi
tak sadarkah semua tlah kita miliki

dari mata sang garuda
memandang luas dari langit yang tinggi
bersatulah untuk

indonesia
kobarkan semangatmu
kan kubela sampai habis nafasku
jangan pernah menyerah
sudah terlalu lama kita terlelap
bangkit dan raih semua mimpi

jangan lupakan darah dan keringat
pemuda pemudi sebelum kita
tak kan tergantikan segala harta
jangan biarkan mereka mencuri
segala semua dari leluhur kita
buka mata, hati, dan telinga
sebelum semuanya sirna

dari mata sang garuda
memandang luas dari langit yang tinggi
bersatulah untuk

indonesia
kobarkan semangatmu
kan kubela sampai habis nafasku
jangan pernah menyerah
sudah terlalu lama kita terlelap
bangkit dan raih semua mimpi

indonesia dengarlah suaraku
kan kubawa sampai akhir langkahku
jangan pernah menyerah
sudah terlalu lama kita terlelap
merah putih kan slalu dihati

Untuk kawan yang inggin men download kunci gitar Dari Mata Sang Garuda KLIK DI SINI (klik kanan new tab)
Untuk Kawan yang ingin mendownload MP3 Dari Mata Sang Garuda KLIK DI SINI (klik kanan new tab)

Dan ini video untuk lagu Dari Mata Sang Garuda

 
back to top //PART 2